Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa itu mengacu pada mereka yang tidak memiliki hak istimewa dan bahwa "rakyat jelata" juga memiliki hak untuk membeli dan menjual real estat, yang merupakan bagian dari perencanaan keuangan pribadi mereka.
Agen Omaha via Pulsa Zuma Poker
Ketika dihadapkan oleh media pada hari Kamis, Han mengklaim bahwa dia telah membeli rumah satu tahun sebelum dia menjadi manajer umum TAPMC karena dia berharap memiliki rumah dengan transportasi yang nyaman di dekat stasiun MRT.Namun, setelah jangka waktu tertentu, ia harus membiarkannya untuk diambil alih karena pembayaran pokok terlalu tinggi.
Han mengatakan pinjaman yang diambil untuk membeli rumah itu terlalu sulit untuk dilunasi, jadi dia memutuskan untuk menjualnya. "Itu masalah yang sangat sederhana," kata Han.
Namun, ketika seorang wartawan bertanya apakah membeli rumah mewah membuatnya menjadi "orang biasa yang palsu" (假 庶民), Han menjawab bahwa rumah itu disiapkan untuk dijual hanya karena tekanan keuangan.
Reporter lain kemudian bertanya bagaimana Han bisa mengambil pinjaman di rumah mewah NT $ 72 juta saat dia menganggur.
Setelah mendengar ini, Han dengan marah menunjuk ke reporter dan berkata, "Apakah kamu memikirkan pertanyaan itu sampai selesai? Karena itu adalah pinjaman bank. Mengapa kamu bertanya padaku mengapa aku menghabiskan NT $ 72 juta untuk membeli rumah? Karena itu adalah pinjaman dari bank.
Tetapi pertanyaan Anda tampaknya menyesatkan. Saya tidak tahu media mana Anda, "lapor SET News. Merasa jengkel, dia kemudian berseru, "Oh! Ini SET News lagi!"
Pada akhirnya, Han menegaskan bahwa dia tidak membeli rumah dengan uang tunai $ 72 juta NT tetapi dia meminjam uang dari bank.
Dia menambahkan bahwa beberapa tahun kemudian, karena tekanan keuangan, dia harus menggigit peluru dan menjualnya kepada pemilik lain, mengeluh sekali lagi, "Bagaimana dengan mengeluarkan NT $ 72 juta untuk membeli rumah? Saya merasa pertanyaan Anda sangat aneh . "